TSULATSIYAT BUKHARI; Metode Takhrij dan Karakteristiknya dalam Sanad Shahih al-Bukhari
Abstract
Urgensi dan nilai kedudukan sanad selalu menjadi hal yang dijaga oleh umat Nabi Muhammad dan sudah menjadi ciri khas mereka. Oleh karenanya tak heran jika para ulama di zaman dahulu rela berkelana ke berbagai penjuru daerah demi mendapatkan sanad terutama sanad aly. Salah satunya adalah Imam Bukhori dengan karyanya yang legendaris yaitu Shahih Bukhori yang diakui keshahihannya dan didalamnya terdapat sanad aly atau biasa dikenal dengan istilah Tsulatsiyat Bukhori atau trilogi sanad Shahih Bukhori. Hal itu tentu menjadi nilai plus kitab tersebut disamping kedudukannya sebagai asshah al-kutub ba’da al-qur’an. Namun sekarang sudah tidak ada lagi rihlah pencarian sanad sebab hadis sudah terhimpun kedalam bentuk kitab begitu juga tsulatsiyat telah diulas oleh beberapa ulama dalam karya-karyanya, akan tetapi yang berbeda, penelitian ini mengungkap karakteristik, kredibilitas, serta metode takhrij tsulatsiyat di kitab Shahih Bukhori dan secara tidak langsung termasuk ittiba’ para ulama dalam upaya menjaga keabsahan sanad. Penelitian ini menggunakan metode induktif kualitatif dengan memperoleh data dari kitab-kitab syarah tsulatsiyat bukhori dan kitab-kitab lainnya tentang ilmu sanad dan menemukan bahwa jumlah tsulatsiyat di Shahih Bukhori dan jalur periwayatannya itu sedikit sebab terdapat tikrar sehingga lebih terjaga dari illat dan perubahan pada redaksinya. Selain itu termasuk sanad yang shahih dan dekat dengan Rasulullah.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. (1960). Fath al-Baari. Beirut: Dar al-Ma‘rifah.
Al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. (1986). Taqrib al-Tahdzib. Suriah: Dar al-Rasyid.
Al-Baghdadi, Abu Bakar bin Ahmad bin Ali bin Tsabit bin Ahmad bin Mahdi Al-Khatib. (1975). al-Rihlah Fii Thalab al-Hadits. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah.
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. (2001). al-Jami‘ al-Musnad al-Shahih al-Mukhtashar Min Umuri Rasulillah wa Sunanihi wa Ayyamihi. Damaskus: Dar Thauq al-Najah.
Al-Mariiy, Al-Qadhi Abu Abdillah Muhammad bin Ibrahim Al-Hadhromi. (2014). al-Faraid al- Marwiyat fii Fawaaid al-Tsulatsiyat. Beirut: Daar Ibn Hazm.
Al-Mizzi, Yusuf bin Abdurrahman bin Yusuf. (1980). Tahdzib al-Kamal fii Asma‘ al-Rijal. Beirut: Mu‘assasah al-Risalah.
Al-Qaari, Ali bin Sulthon Muhammad. (2011). Ta‘liqaat al-Qaari ‘ala Tsulatsiyat al-Bukhori. Riyadh: Maktabah al-Ma‘arif li al-Nasyr wa al-Tauzi‘.
Al-Raazi, Ibn Abi al-Hatim. (1952). al-Jarh Wa al-Ta‘dil, Beirut: Dar Ihya‘ al-Turats al-‘Arabi.
Al-Rahili, Ibrahim bin ‘Amir bin Ali. (2003). al-Intishar Li Shuhbi Wa al-Ali Min Iftira‘ati al-Samawiy al-Dhal¬. Madinah: Maktabah al-‘Ulum wa al-Hikam.
Al-sindi, Hamiduddin Al-Makki Al-Hanafi. (2021). Kifayah al-Qaari bi Syarh Tsulatsiyat al- Bukhori. Beirut: Daar al-Riyaahin.
Al-Suyuthi, Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar. (2009). Tadrib al-Raawi, Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
Al-Zahrani, Muhammad bin Mathar. (1996). Tadwin al-Sunnah al-Nabawiyah Nasyatuhu wa Tathawwuruhu. Riyadh: Daar al-Hijrah li al-Nasyr wa al-Tauzi‘.
Ghalib bin Ali ‘Awaji. (2001). Firaq Mu‘ashirah, Jeddah: al-Maktabah al-‘Ashriyah al-Dzahabiyah.
Ibnu al-Shalah, Utsman bin Abdurrahman Taqiyuddin. (1986). Muqaddimah al-Shalah, Beirut: Dar al-Fikr al-Mu‘ashir.
Ibnu Hibban, Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban. (1973). al-Tsiqot. India: Dairah al- Ma‘arif al-‘Ustmaniyah.
Mahmud al-Thahhan. (2004). Taisir Musthalah al-Hadis. Riyadh: Maktabah al-Ma‘arif Li al-Nasyr Wa al-Tauzi‘.
Wardatuzzahro, Putri. "Metode Mengetahui Al-Dabt Al-Khafiy Pada Rawi Saduq Dan Penerapannya Pada Kritik Sanad Hadis." Nabawi: Journal of Hadith Studies 2, no. 1 (October 3, 2021). https://doi.org/10.55987/NJHS.V2I1.41.
Refbacks
- There are currently no refbacks.